Kabar yang menyebutkan bahwa "Pertamina Bangkrut" sepertinya bukan isapan jempol semata, atau bahkan mungkin juga saat ini Pertamina memang sedang dalam proses menuju kebangkrutan. Tanda-tanda Pertamina akan bangkrut pun sudah mulai terlihat, banyaknya hutang obligasi bisa jadi penyebab utama Pertamina bangkrut.
Bahkan sejak Agustus 2021 sampai Februari 2022 pembayaran dari PERTAMINA macet, mulai dari ongkos sewa mobil sampai filling fee SPBE, semuanya belum dibayar. Rekanan Pertamina sudah mulai mengeluh, keuntungan cuma 10%, tapi pembayarannya sangat lama dan belum pasti mau dibayar kapan.
Sayang sekali memang jika salah satu BUMN terbesar di negara kita ini sampai mengalami kebangkrutan. Tapi dengan banyaknya bukti yang memang sudah mengarah kesana, ditambah lagi Pertamina harus melunasi hutang obligasi yang bunganya terus saja membengkak. Pertamina bangkrut sepertinya sudah di depan mata.
Seperti yang dikatakan oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), "Pertamina hobi itu cuma utang-utang saja. Ini salah satu penyebab Pertamina merugi," katanya dalam diskusi secara virtual.
Ia memprediksi di 2021 sampai 2023 Pertamina akan menghadapi krisis keuangan. Sebab, Pertamina harus membayar global bond yang sudah jatuh tempo.
Jika memang benar seperti itu pantas saja pembayaran dari Pertamina untuk rekanan macet, bahkan keterlambatan tersebut sampai 6 bulan lamanya dan belum ada kejelasan kapan akan diselesaikan.
Bagaimana tidak muncul isu "Pertamina Bangkrut". Untuk membayar ongkos sewa mobil sampai filling fee SPBE rekanan saja Pertamina seperti mengulur-ngulur waktu dan tidak jelas kapan akan dibayarkan.
Sedangkan menurut Dirut Pertamina sendiri bahwa untuk masalah keuangan dalam Pertamina masih aman dan tidak akan mengalami kebangkrutan. Tapi pada kenyataan dilapangan dan tanda-tanda Pertamina akan bangkrut malah semakin jelas.