Mengikuti ujian masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah salah satu pengalaman paling mendebarkan bagi calon mahasiswa. Bagi saya, keputusan untuk mendaftar di program studi favorit seperti STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) dan SITH (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati) adalah langkah besar yang membutuhkan persiapan matang. Melalui artikel ini, saya akan berbagi pengalaman mengikuti ujian ITB, khususnya untuk jurusan favorit saya.
Persiapan ujian dimulai jauh sebelum hari H. Saya mengikuti berbagai kursus dan bimbingan belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian tulis. Program di STEI dan SITH dikenal cukup ketat dalam hal seleksi, sehingga penting untuk memahami kurikulum dan materi yang akan diujikan. Saya banyak belajar dari teman-teman yang telah berhasil diterima di jurusan ini. Mereka memberi tahu saya tentang jenis soal yang sering muncul dan cara terbaik untuk menghadapinya.
Hari ujian pun tiba. Kegugupan mulai terasa saat memasuki ruang ujian. Saya ingat, suasana di dalam ruang ujian sangat tegang, dengan semua peserta berusaha fokus dan tenang. Pengalaman mengikuti ujian ITB untuk jurusan favorit seperti STEI dan SITH memang tidak bisa Anda rasakan setiap hari; oleh karena itu, setiap detik dalam ruang ujian terasa sangat berharga.
Ujian dibagi menjadi beberapa tahap, mulai dari tes kemampuan dasar hingga ujian ketertarikan. Pada saat itu, saya diuji dalam bidang matematika, fisika, dan juga pengetahuan umum tentang teknologi dan ilmu hayati. Di STEI, misalnya, soal-soal lebih banyak berkisar pada aplikasi matematika dalam teknologi informasi, sedangkan di SITH, fokusnya adalah pada daya analisis di bidang biologi dan kimia.
Mengenali cara kerja soal-soal yang diujikan sangat membantu. Saya teringat bagaimana saat menjawab soal matematika, saya mampu mengingat kembali metode yang sudah dipelajari dan menerapkannya dengan tepat. Pengalaman mengikuti ujian ITB jurusan favorit ini juga memberikan pelajaran berharga tentang manajemen waktu. Saya belajar untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu pada soal-soal yang sulit, dan segera berpindah ke soal yang lebih mudah dan bisa diselesaikan cepat.
Setelah ujian selesai, antisipasi untuk hasil ujian menjadi tantangan tersendiri. Saya dan teman-teman saling berbagi pengalaman, membandingkan soal yang dihadapi selama ujian, dan membahas strategi yang mungkin lebih efektif. Rasa cemas bercampur harap-harap cemas, apalagi bagi mereka yang, seperti saya, sangat mengincar STEI dan SITH ITB sebagai pilihan utama.
Ketika pengumuman hasil ujian tiba, suasana di sekolah menjadi sangat tegang. Kami semua menunggu dengan penuh harapan dan semangat. Setelah memeriksa hasilnya, perasaan lega dan bahagia menghampiri saat mengetahui bahwa saya diterima di jurusan yang saya impikan. Merasakan pengalaman mengikuti ujian ITB untuk program studi favorit seperti STEI dan SITH itu memang sangat berkesan.
Saya juga beruntung dapat bertemu dengan banyak teman baru yang memiliki semangat yang sama, semua orang berjuang untuk mencapai tujuan yang sama. Semangat kolektif ini memberikan banyak motivasi untuk melanjutkan studi di ITB. Di sinilah perjalanan akademik saya dimulai, dan pengalaman mengikuti ujian ITB ini menjadi fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan baru di dunia perkuliahan.
Dari setiap sudut pengalamanku mengikuti ujian ini, baik itu di STEI maupun SITH, saya belajar pentingnya persiapan, kejelasan tujuan, dan kerja keras. Kenangan tersebut akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kehidupan akademis saya di ITB.
