Pesantren tidak hanya dikenal sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai tempat yang mendukung pengembangan bakat dan minat siswa. Salah satu bentuk pengembangan tersebut adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler, khususnya dalam pengembangan seni musik. Pesantren Al Masoem di Bandung merupakan salah satu contoh pesantren yang memberikan perhatian besar terhadap ekstrakurikuler seni musik sebagai sarana untuk membentuk jiwa seni siswa.
Ekstrakurikuler seni musik di Pesantren Al Masoem Bandung memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan dalam bermusik. Mulai dari memainkan alat musik tradisional hingga modern, siswa diajak untuk menggali potensi musik yang ada pada diri mereka. Melalui kegiatan-kegiatan seperti belajar memainkan alat musik, menyanyi, dan mencipta lagu, siswa dapat mengekspresikan bakat dan minat seni musiknya secara lebih mendalam.
Tidak hanya itu, kegiatan ekstrakurikuler seni musik di Pesantren Al Masoem Bandung juga memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai nilai-nilai seni dan musik dalam Islam. Siswa diajarkan untuk memahami bahwa seni musik dalam Islam bukanlah hal yang diharamkan, melainkan bagian dari ekspresi keindahan ciptaan Tuhan yang harus dihargai dan dimanfaatkan dengan baik.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler seni musik, pesantren Al Masoem Bandung turut berperan dalam membentuk jiwa seni siswa. Mereka diajarkan untuk memiliki rasa apresiasi yang tinggi terhadap karya seni, mampu mengekspresikan diri melalui musik, serta menghargai keberagaman jenis musik. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan bakat siswa di bidang musik, tetapi juga turut membentuk karakter dan kepribadian yang lebih kreatif dan terbuka.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler seni musik di Pesantren Al Masoem Bandung, diharapkan para siswa dapat mengembangkan potensi seni musiknya dengan baik dan menjadi generasi muda yang berjiwa seni, beriman, dan berakhlak mulia.